Seperti tahun sebelumnya, festival kuliner Imlek ini yang digelar di Pasaraya Sri Ratu Semarang. Kegiatan tersebut menyediakan puluhan stand aneka olahan daging babi khusus bagi masyarakat Tionghoa.
"Festival ini untuk mengakomodir keinginan warga yang ingin mencari menu khas Imlek saat mampir ke Semarang," ujar Firdaus, Senin, 12 Februari 2018.
Firdaus menyebut, ada sekitar 28 masakan olahan daging babi akan disajikan di pusat Kota Semarang. Mulai dari tumpeng babi, garang asem iga babi, kare babi, kebab babi, oseng babi, babi panggang karo, bubur babi serta aneka olahan lain.
"Kita juga sajikan deretan menu-menu olahan daging babi terbaru," ucapnya.
Ia menjelaskan, jumlah masakan babi yang disajikan tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ia pun mematok target besar pengunjung hingga 2.000 orang per harinya.
"Harapannya tentu hujan tidak terus menerus terjadi agar suasana festival semakin semarak," tuturnya.
Stand Terpisah
Untuk mencegah gejolak dari kalangan tertentu seperti tahun lalu, Firdaus sengaja membuat konsep dengan memasang papan nama besar-besar sebagai petunjuk untuk memisahkan nama masakan babi dan non-babi.
Di lokasi festival, lanjut dia, akan disuguhkan pula kuliner khas Jawa Tengah yang bisa dinikmati masyarakat muslim. Seperti nasi goreng babat welahan, aneka olahan durian, kue lumpur dan makanan lain.
"Saya membuat stand pemisah antara kedua jenis menu. Biar masyarakat yang beragama Islam bisa tetap datang kemari sembari menyantap masakan non-babi," ujar Firdaus.
Menurut Firdaus, masyarakat tak perlu merogoh kocek dalam-dalam saat menikmati Festival Imlek. Sebab, harga yang ditawarkan oleh sejumlah stand kuliner hanya Rp10 ribu sampai Rp40 ribu per porsi.
"Semoga event kali ini menjadi pelengkap perayaan Imlek di Kota Semarang yang menggelar rangkaian acara Imlek di Kampung Pecinan, " kata dia.
sumber
Posting Komentar untuk "Berburu Aneka Kuliner Babi di Festival Imlek Semarang"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat