zmedia

Curhat Keluarga Muthia Nabila, Mahasiswi LP3I yang Meninggal Setelah Dijambret Pemotor Berbaju Ojol


Foto terakhir Muthia Nabila (22) semasa hidup yang diambil pada malam sebelum kejadian di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020)

NAFAZNEWS.COM - Seorang mahasiswi bernama Muthia Nabila (22) tewas tertabrak mobil di Jalan Roa Malaka, Kecamatan Tambora saat mengejar jambret.

Jambret mengambil telepon selulernya saat berada di jalan raya.

Di mata keluarga, mahasiswi jurusan informasi teknologi (IT) D3 LP3I itu merupakan sosok yang tangguh dan tak pernah menyusahkan keluarga.

Sang ibu, Anna Musyarrofah (46) mengatakan anak pertama dari empat bersaudara itu merupakan pekerja keras dan kebanggaan keluarga.

"Adiknya tiga, semua dijanjikan dapat handphone kalau bisa masuk sekolah negeri. Dia mau jadi contoh sebagai kakak pertama," kata Anna di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020).

Upaya Muthia 'menggenjot' satu dua adik laki-laki, dan satu perempuannya berhasil, adik perempuan pertamanya dapat beasiswa kuliah.

Adik laki-laki ketiganya kini tercatat sebagai pelajar SMKN 1 Jakarta, sementara adik laki-laki terakhir di SMPN 26 Jakarta.

"Muthia dari sekolah pintar dan pekerja keras. Waktu sekolah dulu dia dagang donat, yang masak neneknya. Dijual Rp 1.500 satu donatnya," ujarnya.

Anna menuturkan handphone pertama Muthia pun dibeli dari hasil jerih payah sang anak menjual donat, bukan pemberian orang tua.

Sama seperti sepeda motor yang digunakan Muthia saat kecelakaan terjadi, dibeli dari hasil jerih payahnya bekerja selama ini.

"Sebelum kerja di bagian IT perusahaan sekarang, dulunya kerja jadi kasir gitu di toko bangunan. Baru sekitar enam bulan kerja di tempat sekarang, di Jakarta Barat," tuturnya.

Paman Muthia, Amirudin Hakim (28) juga mengaku bangga memiliki keponakan seorang pekerja keras dan tak pernah mengeluh.

Sejak Muthia menutuskan kuliah hingga bulan Juni 2020 nanti harusnya wisuda, tak sepeser pun dia meminta uang kepada orang tua.

"Enggak pernah sama sekali minta duit, semua biaya kuliah hasil kerja dia sendiri. Beli motor, handphone itu dari hasil kerja dia, makannya kita kehilangan banget," kata Amirudin.

Bagi Amirudin, Muthia yang tewas pada Senin (27/4/2020) lalu hendak menunujukkan sosok seorang kakak yang dapat jadi panutan tiga adiknya agar sukses.

Nahas semua perjuangan Muthia untuk keluarganya kini tinggal kenangan, pada Selasa (28/4/2020) dia dimakamkan di TPU Kebon Nanas.

"Istilahnya tanpa (uang) orang tua dia mau berusaha biar bisa kerja sambil kuliah. Menurut saya dia orang yang perfect, bertanggung jawab, sayang sama keluarga," kenangnya.

Diberitakan sebelumnya, pemotor wanita bernama Muthia Nabila (23) tewas tertabrak mobil usai dijambret di Jalan Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat, Senin (4/5/2020) pagi sekira Pukul 10.15 WIB.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tak tertolong karena alami luka parah di kepala.

Dari rekaman CCTV juga, terlihat pelaku berjumlah dua orang yang berboncengan sepeda motor.
Saat peristiwa penjambretan berdasarkan rekaman CCTV terjadi Pukul 10.15 WIB.

Kendati lalu lintas tak begitu sepi dan masih ada mobil yang berjalan di sebelahnya, kedua pelaku tetap nekat menjalankan aksinya.

Pelaku yang dibonceng terlihat merampas sesuatu dari badan korban. Terlihat juga ada sesuatu barang yang dari motor korban yang terjatuh ke jalan.

Adapun korban tewas tertabrak mobil lantaran motor yang dikendarainya oleng hingga terjatuh usai tasnya ditarik pelaku. 



Sumber: Tribunjakarta.com 

Posting Komentar untuk "Curhat Keluarga Muthia Nabila, Mahasiswi LP3I yang Meninggal Setelah Dijambret Pemotor Berbaju Ojol"